Dia
Alisnya tebal, lurus segaris
Dan matanya tajam
Menyorotkan keberanian menantang hidup
Tangan dan kakinya
Kekar, kuat
Menggambarkan hidupnya yang s’lalu dipenuh perjuangan
Hatinya yang sekeras batu karang
Menjadi sangat goyah
Ketika ketidakpastian hidup menghadang
Punggungnya bungkuk
Membuat orang tau
Bahwa ia adalah tulang punggung harapan keluarga
Cintanya…
Tulus mengalir
Seringan mata air membasahi bumi
Dalam…
Sekuat akar pohon beringin tertua
Mengambil mineral cinta murni
Dari dasar hatinya
Tanpa banyak pikir
Tanpa banyak pertimbangan
Dia lakukan apa yang menurutnya benar
Dia bukan anak emas berbudi luhur kesayangan Ayahnya
Dia juga bukan orang spesial yang selalu mendapat perhatian
Dia…
S’elalu menatap ke depan
‘tak banyak peduli pada perasaanya
Yang memang ‘tak pernah dipedulikan orang
Dia jalani hidup tanpa beban
Walau telah membuatnya bungkuk
Dia pasrahkan nasibnya mengalir
Mengikuti relief dataran sungai yang teramat terjal
Bersama air alam sebening imannya
Menuju muara keabadian
This poerty is dedicated to someone in my hearth, happy birthday