Juni 24, 2008

ADAKAH SAHABAT???

Sahabat…

Bagiku hanyalah satu kata sederhana. Satu kata yang tertulis singkat, tapi terangkai dengan sangat manis. Memiliki berjuta arti jika kita mengerti. Dan satu kata sederhana yang tercipta dari hati yang tulus.

Sahabat…

Kata itu yang kutulis dan kujadikan sebuah kenangan indah. Tapi tanpa aku mengetahua apa yang kumaksud dengan kenangan-kenangan itu. Semuanya berjalan begitu saja. Semuanya berlalu tanpa kusadari apa yang kudapatkan dari satu kata itu, “SAHABAT”

Mungkin pemikiranku tentang “SAHABAT” memang terlalu sempit. Kupikir hanya apabila kita selalu bersama maka itulah “SAHABAT”. Tapi sebenarnya tak cukup sebatas itu saja. Ada kalanya kita harus berjalan sendiri. Ada kalanya kita harus melangkah tanpa kehadiran seorang yang kita sebut sebagai “SAHABAT”. Asalkan kita bisa memposisikan diri dan mau mengerti, kapan saatnya kita sebagai sahabat harus ada dan kapan saatnya kita sebagai sahabat lebih baik menarik diri tanpa meninggalkan arti sebenarnya sebuah persahabatan itu sendiri.

Satu pelajaran yang kudapatkan dari sebuah persahabatan.

Ketika aku merasa sendirian, ketika aku merasa tak berarti lagi di dunia ini, dan ketika aku merasa tak ada seorangpun yang akan hadir menemaniku, timbul satu pertanyaan,

“Apakah sahabat itu benar-benar ada? Dimana dia sekarang?”

Satu pertanyaan yang ternyata adalah pertanyaan yang bodoh. Saat itu aku sadar, bahwa sahabat itu memang tak selamanya harus ada untuk kita. Aku sadar bahwa aku harus berusaha untuk bangkit sendiri. Berusaha untuk mengerti sisi lain duniaku sendiri. Dan mencoba untuk memahami sesuatu, “aku punya duniaku, dia punya dunianya. Ada saatnya kita bersama, dan ada saatnya kita memperoleh kesempatan untuk merajai dunia kita sendiri.”

Asal bisa membuat suatu pemikiran, bahwa sahabat itu bukan sekedar kebersamaan, bukan sekedar kenangan yang tercipta bersama, tetapi juga do’a yang menemani kita untuk melangkah.

“SAHABAT”

Sebisa mungkin aku ada untukmu.

Sebisa mungkin akan kuruntuhkan egoku

Tetap melangkah bersamamu meski tanpa kehadiranku.

Tidak ada komentar: